Butir 1
Pendidik menyediakan dukungan sosial emosional bagi peserta didik dalam proses pembelajaran.
Pendidik di PKBM Baitusyukur dalam Program Paket A senantiasa membangun interaksi yang setara dan saling menghargai dengan peserta didik melalui sapaan personal, diskusi terbuka, dan pemberian kesempatan berpendapat dalam kelas
Indikator 1 : Interaksi yang setara dan saling menghargai
Bukti kinerja :
Ini merupakan salah satu kegiatan pembelajaran di kelas 2 paket A, anak-anak diberikan kesempatan untuk mengutarakan pendapat dan pengetahuannya terkait tema pembelajaran yang sedang dipelajari di kelas
Modul Ajar :
Indikator 2 :
Interaksi yang membangun pola pikir bertumbuh
Tutor menggunakan pendekatan andragogi (menekankan pengalaman nyata peserta didik) dengan menekankan pola pikir bertumbuh, misalnya mendorong peserta didik untuk berani mencoba, tidak takut salah, dan melihat kesalahan sebagai kesempatan belajar
Bukti kinerja :
Modul Ajar :
Siswa-siswa mencoba maju bergantian untuk menjawab soal matematika, anak-anak di dorong untuk berani mencoba dan tidak takut salah, karena salah adalah bagian dari sebuah pembelajaran
Indikator 3 :
Memberi perhatian kepada peserta didik yang memerlukan dukungan lebih/ekstra
Peserta didik yang memerlukan dukungan ekstra—seperti yang mengalami kesulitan membaca,sering absen, atau memiliki kecenderungan khusus yang mungkin kurang baik, akan diberikan perhatian khusus melalui komunikasi dengan orang tua, serta motivasi secara personal
Beberapa komunikasi dengan wali murid melalui WA yang membahas terkait perkembangan emosi putranya. Siswa ini butuh pendampingan ekstra karena belum bisanya dia mengontrol emosi
Komunikasi dengan walimurid, terkait kebiasaan siswa yang tidak mau ikut sholat berjamaah, dan perlu perhatian ekstra untuk siswa tersebut kembali semangat mengerjakan kewajiban ibadah
Memberikan pendampingan dan waktu khusus, untuk siswa tertentu agar dapat mengaji dengan khusuk, tanpa ada gangguan teman, untuk lebih melancarkan bacaannya






Indikator 4 :
Strategi pembelajaran yang membangun keterampilan sosial emosional pada peserta didik.
Dalam pembelajaran, strategi yang digunakan antara lain kerja kelompok dalam beberapa ekskul seperti kelas menggambar, prakarya, memasak, dan outing clas). Selain itu ada juga kegiatan makan bekal bersama sambil melakukan refleksi diri , semua kegiatan tersebut untuk melatih keterampilan sosial-emosional peserta didik seperti empati, kerjasama, dan tanggung jawab. Hasilnya, peserta didik menjadi lebih percaya diri, mampu bekerjasama, dan menunjukkan peningkatan motivasi belajar.




Kegiatan eksperimen membuat pesawat dari stik eskrim secara berkelompok
kegiatan makan bekal bersama saat istirahat biasanya di waktu inilah siswa dapat lebih bebas dan leluasa berinteraksi dengan temannya
