Komponen 4

Hasil Pembelajaran Lulusan dan/atau Peserta Didik

Butir 15

Lulusan dan/atau peserta didik memiliki keterampilan beradaptasi, berkarya, dan berperan dalam masyarakat.
Indikator 1
Menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan

Di PKBM Baitusyukur, peserta didik Paket B difasilitasi untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kehidupan nyata dan masyarakat. Kemampuan menyampaikan gagasan dilatih melalui kegiatan ekstrakurikuler public speaking. Peserta didik didorong berbicara runtut, berani, dan menghargai pendapat orang lain.

Bukti kinerja :

Dokumentasi kegiatan ekskul public speaking

Kegiatan ekstrakurikuler Public Speaking di PKBM Baitusyukur Learning Center merupakan bentuk nyata dari implementasi Komponen 4 – Hasil Pembelajaran Lulusan dan/atau Peserta Didik, yang menekankan pada pengembangan keterampilan adaptif, produktif, dan sosial peserta didik.

Peserta didik Program Paket B difasilitasi untuk mengembangkan kemampuan berbicara di depan umum sebagai bagian dari pembentukan karakter dan kecakapan hidup. Melalui kegiatan ini, mereka belajar menyampaikan gagasan secara runtut, percaya diri, dan santun, sehingga mampu beradaptasi dalam berbagai situasi sosial dan lingkungan masyarakat. Pelatihan Public Speaking tidak hanya melatih aspek komunikasi, tetapi juga menumbuhkan keberanian, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan karakter yang ada di PKBM Baitusyukur yang berfokus pada pembentukan lulusan yang berkarakter, berdaya saing, dan mampu berperan aktif dalam masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini, peserta didik diharapkan menjadi individu yang tidak hanya memiliki kemampuan akademik, tetapi juga kompeten dalam berkomunikasi, beradaptasi, dan berkontribusi positif bagi lingkungan sekitarnya, sesuai dengan nilai-nilai keislaman dan visi lembaga untuk mencetak generasi dai muda yang berakhlak mulia dan berwawasan luas.

KOSP kegiatan Ekskul Public Speaking

Indikator 2
Menghasilkan karya inovatif yang bermanfaat

Untuk menghasilkan karya inovatif, pembelajaran berbasis proyek digunakan, misalnya membuat prakarya dari barang bekas, kegiatan proyek menanam tanaman hortikultura

Bukti kinerja :

Dokumentasi karya peserta didik (prakarya, kerajinan)

Kegiatan pembelajaran pada Indikator 2 di PKBM Baitusyukur diarahkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menghasilkan karya inovatif yang bermanfaat dan bernilai seni. Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan Project Based Learning (PjBL) yang menekankan proses kreatif, kolaboratif, dan aplikatif. Dalam dokumentasi kegiatan, peserta didik Paket B tampak aktif mengikuti kegiatan keterampilan/prakarya membuat kaligrafi dan layang-layang. Melalui kegiatan ini, peserta didik berlatih untuk berinovasi dan berkarya menggunakan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar, menumbuhkan nilai estetika dan spiritual, khususnya pada kegiatan pembuatan kaligrafi yang mengasah ketelitian, kesabaran, dan kecintaan terhadap seni Islam, Serta mengembangkan kreativitas dan ketekunan dalam membuat layang-layang yang menuntut perencanaan bentuk, pola, dan keseimbangan agar dapat terbang dengan baik. Kegiatan prakarya ini tidak hanya melatih keterampilan tangan dan kepekaan artistik, tetapi juga menanamkan nilai kerja sama, kemandirian, serta tanggung jawab terhadap hasil karya sendiri. Peserta didik belajar bagaimana sebuah ide sederhana dapat diwujudkan menjadi karya nyata yang indah, berguna, dan bernilai pendidikan karakter. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi bukti bahwa pembelajaran di PKBM Baitusyukur mampu mendorong peserta didik berpikir kreatif, produktif, serta menghasilkan karya inovatif yang relevan dengan kehidupan dan budaya masyarakat sekitar.

Modul Kegiatan

Indikator 3
Kemandirian peserta didik/lulusan untuk berperan dalam kehidupan individu maupun bermasyarakat

Sementara itu, aspek kemandirian dan peran sosial dikembangkan melalui kegiatan yang melibatkan peserta didik secara langsung di masyarakat melalui kerja bakti lingkungan, Shalat Jumat berjamaah di masjid kampung sekitar pondok pesantren. Dari kegiatan tersebut, peserta belajar mengambil keputusan, memikul tanggung jawab, dan menemukan peran nyata dalam keluarga maupun masyarakat.

Bukti kinerja :

Dokumentasi Kerja Bakti

Kegiatan kerja bakti dilakukan sebagai bentuk penerapan nilai kemandirian dan kepedulian sosial peserta didik. Santri terlibat langsung dalam membersihkan area pondok pesantren, jalan lingkungan, serta masjid sekitar yang digunakan untuk Shalat Jumat. Melalui kegiatan ini, santri belajar untuk berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan, melatih tanggung jawab, serta menumbuhkan kesadaran bahwa setiap individu memiliki peran dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan bersih. Kegiatan ini juga memperkuat rasa gotong royong serta kepedulian sosial terhadap masyarakat sekitar.

Camp Leadership

Kegiatan Leadership Camp bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan, kedisiplinan, dan tanggung jawab dalam diri santri. Selama kegiatan berlangsung, peserta dilatih untuk bekerja sama dalam kelompok, mengambil keputusan, dan berani mengemukakan pendapat. Melalui simulasi, permainan edukatif, dan pembinaan karakter, santri diharapkan mampu menjadi pribadi yang berani, mandiri, serta memiliki kemampuan memimpin dengan bijak dan adil dalam berbagai situasi.

Dokumentasi Kegiatan Ibadah Santri

Kegiatan ibadah harian seperti sholat berjamaah, hafalan Al-Qur’an, dan pembelajaran matan kitab menjadi bagian penting dalam pembentukan karakter religius santri. Melalui rutinitas ini, peserta didik dibiasakan untuk disiplin dalam beribadah, memperkuat hafalan, serta memahami nilai-nilai moral dan akhlak mulia dari isi kitab. Proses ini tidak hanya meningkatkan kemampuan spiritual, tetapi juga membentuk kepribadian santri yang berakhlak, tekun, dan berorientasi pada nilai-nilai keislaman.

Public Speaking

Kegiatan Public Speaking merupakan salah satu bentuk pembinaan kemandirian santri dalam aspek komunikasi dan kepemimpinan. Melalui kegiatan ini, santri dilatih untuk berbicara di depan umum dengan bahasa yang santun, jelas, dan berisi nilai-nilai keislaman. Tujuan utama dari kegiatan public speaking ini adalah sebagai persiapan bagi santri untuk mengemban tugas dakwah di masa mendatang, baik di lingkungan pesantren, masyarakat, maupun saat mereka kembali ke daerah asal masing-masing. Dalam setiap sesi latihan, santri belajar menyusun materi ceramah, memahami etika berbicara, serta melatih kepercayaan diri dalam menyampaikan pesan dakwah. Kegiatan ini juga menanamkan nilai tanggung jawab, keberanian, dan keteladanan, serta mendorong santri untuk menjadi pribadi yang mampu berperan aktif dalam menyebarkan nilai-nilai Islam secara bijak dan komunikatif. Dengan demikian, public speaking bukan sekadar latihan berbicara, tetapi juga merupakan bagian integral dari proses pembentukan karakter santri yang mandiri, berakhlak mulia, dan siap berdakwah di masyarakat.

Testimoni (Santri & Alumni)

KOSP

Kaldik

Melalui testimoni ini, para santri dan alumni menyampaikan pengalaman pribadi mereka dalam mengikuti kegiatan belajar, pembinaan akhlak, kedisiplinan, dan pengembangan diri di lingkungan pesantren. Mereka mengungkapkan bagaimana suasana belajar yang religius dan terpadu antara ilmu umum dan keagamaan membantu membentuk kepribadian yang mandiri, berakhlak mulia, serta memiliki semangat untuk terus belajar dan berkontribusi di masyarakat.

Selain itu, testimoni alumni juga menggambarkan dampak positif yang mereka rasakan setelah menyelesaikan pendidikan, seperti meningkatnya rasa percaya diri, kemampuan komunikasi, dan kesiapan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maupun terjun langsung dalam kegiatan sosial dan dakwah di lingkungan masyarakat.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata keberhasilan lembaga dalam menumbuhkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara spiritual dan sosial, sesuai dengan visi Pondok Pesantren Al Ihsan dan PKBM Baitusyukur Learning Center sebagai lembaga pendidikan yang holistik, inklusif, dan berorientasi pada pembentukan karakter islami.